PENGERTIAN DAN
BENTUK - BENTUK HADIST
Tugas Mata
KuliahStudiAL Hadits
DosenPengajar
As’adUmar,Lc.,M.HI
Di SusunOleh:
Ahmad Samsuri(1596144020)
KuniAnisataAini(1596144031)
Hamisah(1596144033)
UNIVERSITAS
HASYIM ASY’ARY
FAKULTAS
EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
2016
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Al Quran dan
hadits merupakan pedoman bagi seluruh umat islam di dunia yang mengatur
kehidupan mereka. “Aku tinggalkan dua warisan,selama kedua-duanya kamu pegang
teguh maka kamu tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Al-qur`an dan Sunah
Rasulnya (hadits) " itulah perkataan nabi untuk seluruh umat manusia. Banyak diantara kita yang mungkin terjadi kesalahpahaman dalam
menyebutkan tentang apakah itu yang dinamakan hadits. Dalam makalah ini kami
akan menjabarkan tentang pengertian hadits serta macam-macam hadits yang ada.
Karena hadis merupakan sumber pokok kedua dari ajaran Islam, maka hadis- hadis
yang dijadikan dasar untuk melaksanakan ajaran Islam haruslah yang sahih dan
autentik, bukan hadis yang lemah, apalagi palsu. Untuk mengetahui otentisitas
dan tingkat validitas hadis tersebut diperlukan suatu penelitian yang cermat,
terutama meriwayatkannya. Memahami pengertian hadits dan bentuk-bentuknya
merupakan suatu ilmu yang penting dipelajari oleh setiap muslim. Oleh karena
itu penulis akan menjelaskan pengertian dan bentuk-bentuk hadis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Hadits ?
2.
apakah Pengertian Sunnah,
Khabar, Dan Atsar?
3. Bagaimana Bentuk-bentuk Hadist ?
4.
Apakah Hadits Qudsi
5.
Bagaimana Persamaan dan perbedaan antara hadits qudsi dan hadit snabawi?
6.
Apakah Perbedaan
al-quran dengan hadit squdsi ?
1.3 Tujuan Masalah
1.
Mengetahui
Pengertian Hadist.
2. Mengetahui Pengertian Sunnah,
Khabar, Dan Atsar
3. Mengetahui bentuk-bentuk hadits.
4. mengetahui Hadits Qudsi
5.
mengetahui Persamaan danperbedaan antara hadits qudsi dan hadits nabawi
6.
mengetahui apakah Perbedaan
al-quran dengan hadit squdsi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Hadits
1.
Pengertian hadits secara etimologis Menurut Ibn Manzhur, kata ‘hadis ‘
berasal daribahasa arab, yaitu al-hadist,
jamaknya al-Ahadist , al-Hadistan dan al-hudtsan. Secara etimologis ,
kata ini memiliki banyak arti, di antaranya al-jadid (yang baru) lawan dari
al-qadim (yang lama), dan al-khabar, yang berarti kabar atau berita.
Dalam Al-Quran, kata hadistinidigunakansebanyak
23 kali. Berikutcontohnya:
a. KomunikasiReligius : risalahatau Al-Quran Allah
Ta’alamenurunkansecarabertahaphadits(risalah) yang paling baik (yaitu)
dalambentukkitab (Q.S. Az-Zumar [39]:23
b. Kisah tentang suatu watak sekuler atau umum Dan
apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokan ayat Kami, tinggalkanlah mereka sehingga membicarakan hadis
(perkataan) yang lain.
c.
Kisah historis Apa bilatelah sampai kepadamu hadis
(kisah) musa?
d.
Kisah kontemporer atau percakapan
ketika nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri istrinya suatu hadis
(kisah).(Q.S Attahrim [66]:3)
2.
Pengertian Hadits Secara Terminologi
Secara terminologis,
paraulama, baik muha ditsin, fuqaha, atau punulamaushul,
merumuskan pengertian hadits secara berbeda-beda. Perbedaan pandangan tersebut lebih disebabkan oleh terbatas dan luasnya objek tinjauan masing-masing,
yang tentu saja mengandung kecenderungan pada aliranilmu yang di dalaminya.Ulamak hadis mendefinisikan hadis sebagai berikut
:“Segala sesuatu yang diberitakan dari Nabi SAW, baik berupa sabda, perbuatan,
taqrir, sifat-sifat maupun halihwal Nabi.” Adapun menurut istilah parafuquha,
hadisadalah:“Segala sesuatu yang ditetapkan Nabi SAW yang
tidak bersangkutpaut dengan masalah-masalah fardhu atau wajib.”
Perbedaan pandangan tersebut kemudian melahirkan dua macam pengertian hadis,
yakni pengertian terbatas dan pengertian luas .pengertia nhadis secara terbatas bagaimana dikemukakan oleh fumhur Al-Muhadisina dalah Sesuatu yang
dinisbatkan kepada nabi SAW.baik berupa perkataan,perbuatan,pernyataan (taqrir)
dansebagainya
Adapun pengertian hadis secaraluas,bagaimana dikatakan
Muhammad Mahfudz At-Tirmidzi, adalah sesungguhnya hadis bukan hanya dimarfukan kepada Nabi
Muhammad SAW.,melainkan dapat pula disebut pada yang mauquf
(dinisbatkan pada perkataan dan sebagainya darisahabat)
dan maqthu’(dinisbatkan pada perbuatan dan sebagainya dari tabiin).
2.2
PengertianSunnah, Khabar, Dan Atsar
1. PengertianSunnah
Menurutbahasa, Sunnahadalah :jalan yang dilalui, baikterpujiatautercela. Kalaumenurutistilah, sunnahatauhaditsadalah : hal-hal yang berasaldariNabi Muhammad Saw, baikberupaperkataan, perbuatan, penetapanmaupunsifatbeliau, baikberupasifatfisik, moral, maupunperilakusebelumbeliaumenjadiNabimaupunsesudahnya.
Menurutbahasa, Sunnahadalah :jalan yang dilalui, baikterpujiatautercela. Kalaumenurutistilah, sunnahatauhaditsadalah : hal-hal yang berasaldariNabi Muhammad Saw, baikberupaperkataan, perbuatan, penetapanmaupunsifatbeliau, baikberupasifatfisik, moral, maupunperilakusebelumbeliaumenjadiNabimaupunsesudahnya.
2. PengertianKhabar
Khabar :warta (berita) yang di sampaikandariseseorangkepada orang
lain.
3. PengertianAtsar
Atsar :bekassesuatu (sisa) sesuatu.
Para fuqahamemakaiistilahatsaruntukperkataan-perkataanulamasalaf,
sahabat, tabi’indan lain-lain.
2.3 Bentuk – bentukhadis
Bentuk-bentukhaditsterbagipadaqauli
(perkataan), fi’li (perbuatan), taqrir (ketetapan), hammi (keinginan), ahwali
(halihwal), danlainnya.
1.
Haditsqauli
Haditsqauliadalahsegalabentukperkataan, atauucapan yang
disandarkankepadaNabi SAW, dengan kata lain, hadisqauliadalahberupaperkataan
yang berisiberbagaituntutandanpetunjuk, peristiwa, syara’, dankisah, baik yang
berkaitandenganaspekaqidah, syari’atmaupunakhlak.
2.
HaditsFi’li
Haditsfi’liadalahsegalaperbuatan yang disandarkankepadaNabi
SAW.DalamhaditstersebutterdapatberitatentangperbuatanNabi SAW, yang
menjadianutanperilakuparasahabatpadasaatitudanmenjadikeharusanbagisemuaumat
Islam untukmengikutinya.
3.
HaditsTaqriri
HaditstaqririadalahsegalaketetapanNabiterhadapapa yang datang/ di
lalukanolehparasahabatnya. Nabi SAW membiarkanataumendiamkansuatuperbuatan yang
dilakukanolehparasahabatnya, tanpamemberikanpenegasan,
apakahbeliaumembenarkanataumempermasalahkannya.
4.
HaditsHammi
HaditsHammi :hadits yang berupakeinginan/hasratNabi SAW yang
belumdirealisasikan, seperti: hasratberpuasatanggal 9 ‘Asyura.
5.
HaditsAhwali
Haditsahwali: hadits yang berupahalihwalNabi SAW yang
tdktermasukkedalamkategorikeempatbentukhaditsdiatas.hadis yang
termasukkatagoriiniadalahhadis-hadis yang menyangkutsifat-sifatdankepribadian
,sertakeadaanfisiknabi SAW
2.4
HaditsQudsi
Haditsqudsisecarabahasaaberasaldari
kata qadusa, yaqdusu, qudsan, artinyasuciataubersih.Jadi, haditsqudsisecarabahasaadalahhadits
yang suci.Secaraterminologi, terdapatbanyakdefinisidenganredaksi yang
berbeda-beda.Meskipundemikian,
dapatditarikkesimpulanbahwahaditsqudsiadalahsegalasesuatu yang diberitakan
Allah SWT kepadaNabi SAW, selain Al-Quran yang redaksinyadisusunolehNabi SAW.
2.5
Persamaandanperbedaanantarahaditsqudsidanhaditsnabawi
1.
Persamaannyayaitu
: antarahaditsqudsi&haditsnabawisama-samabersumberdari Allah SWT.Kalau
2.
perbedaannyayaitu
: haditsnabawidinisbatkankepadaRasul Saw dandiriwayatkandaribeliau,
sedangkanhaditsqudsidinisbatkankepada Allah SWT &Rosul Saw
hanyamenceritakandanmeriwayatkandari Allah SWT.
2.6
Perbedaan al-qurandenganhaditsqudsi
Berikutiniperbedaanya :
1. Al-Quran
Al-Karimadalahkalam Allah SWT yang menantang&mukjizat yang
abadihinggahariakhir,
sedangkanhaditsqudsitidakdigunakanuntukmenantang&tidak pula untukmukjizat.
2. Al-Quran Al-Karimhanyadinisbatkanuntuk Allah SWT, sedangkanhaditsqudsiterkadangdiriwayatkandengandisandarkankepada Allah SWT &kadangjugadisandarkankepadaRasulullah Saw.
2. Al-Quran Al-Karimhanyadinisbatkanuntuk Allah SWT, sedangkanhaditsqudsiterkadangdiriwayatkandengandisandarkankepada Allah SWT &kadangjugadisandarkankepadaRasulullah Saw.
3. Seluruhisi Al-Quran
dinukilsecaramutawatirsehinggakepastainyasudahmutlak,
sedangkanhadistqudsikebanyakanadalahkabarahadkepastiannyamerupakandugaan
4. Al-Quran Al-Karimdari Allah, baiklafadzmaupunmaknanya&merupakanwahyu Allah, sedangkanhaditsqudsiitumaknanyasajadari Allah &lafadznyadariRasulullah Saw.
4. Al-Quran Al-Karimdari Allah, baiklafadzmaupunmaknanya&merupakanwahyu Allah, sedangkanhaditsqudsiitumaknanyasajadari Allah &lafadznyadariRasulullah Saw.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Penutup
Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan
ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan
ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam agama
Islam selain Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits
merupakan sumber hukum kedua setelah
Al-Qur'an.
Bentuk-bentuk hadits terbagi pada qauli (perkataan),
fi’li (perbuatan), taqrir (ketetapan), hammi (keinginan), ahwali (hal ihwal),
dan lainnya.
3.2 Saran
Kita sebagai golongan terpelajar jangan hanya menjadikan
kitab- kitab hadist sebagai buku hiasan saja atau buku pelengkap referensi,
tetapi hendaklah kita baca, maknai, dan ditafsiri dengan baik dan selanjutnya
di amalkan dengan segenap kemampuan. Dan kiranya makalah kami ini sangat jauh
dari kesempurnaan, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi
meningkatkan kesempurnaan makalah yang kami tulis ini.
DAFTAR PUSTAKA
M.
AgusSolahudin, AgusSuyadi, UlumulHadis, Bandung: PustakaSetia, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar